Awas, Kolesterol Naik Saat Lebaran
Hidangan Lebaran identik dengan makanan mengandung santan yang tinggi kolesterol.
Senin, 29 Agustus 2011, 09:45 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Mutia Nugraheni menu menggoda Idul Fitri (en.momondo.com)
Seperti dilansir dari laman Livestrong, satu cangkir porsi santan mengandung sekitar 50 gram lemak jenuh, atau lebih 2,5 kali konsumsi harian yang direkomendasikan Departmen Pangan dan Pertanian Amerika (USDA),
Dengan kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi, santan tak direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. Mengonsumsinya sesekali tidak masalah, asal terkontrol porsinya. Kontrol penting terutama bagi mereka yang memang bermasalah dengan kolesterol.
Mengonsumsi makanan mengandung santan dalam jumlah banyak memang kerap tak terelakkan selama Lebaran. Selain kontrol porsi, konsumsi makanan tak sehat semacam itu perlu diimbangi dengan konsumsi makanan penetral kolesterol seperti kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau.
Jika Anda tak suka kacang-kacangan, bisa juga mengonsumsi tomat. Penelitian yang dilakukan tim dari University of Adelaide mengungkap tomat yang telah dimasak memiliki khasiat yang sama dengan statin, yaitu obat kimia yang lazim digunakan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Rahasianya ternyata terletak pada tingkat senyawa likopen yang memberi warna merah pada buah tomat. Senyawa ini mengandung antioksidan tinggi yang membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Untuk memperoleh manfaat terbaik, makanlah tomat yang telah dimasak. Tubuh akan menyerap likopen dalam tomat matang lebih baik daripada tomat mentah.
Anda juga menetralkannya melalui pilihan menu sarapan dengan bubur gandum. Kandungan betaglucan yang sangat tinggi pada gandum terbukti dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Jadi, sebetulnya banyak cara untuk menjaga kolesterol agar tetap stabil.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment