Monday, September 12, 2011

Polisi Buru Penyebar SMS Pemicu Rusuh Ambon


Polisi Buru Penyebar SMS Pemicu Rusuh Ambon

"Nomor yang kirim SMS itu sudah terlacak," kata Juru Bicara Polri.

Senin, 12 September 2011, 12:53 WIB
Anggi Kusumadewi, Nila Chrisna Yulika
VIVAnews – Polisi masih mengusut dugaan penyebaran pesan singkat atau SMS yang menyulut kerusuhan di Ambon, Maluku, Minggu 11 September 2011 kemarin. SMS berantai itu berisi mengenai tewasnya tukang ojek, Darfin Saimen, yang disebut dibunuh.

“Nomor yang kirim SMS itu sudah terlacak,” kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, Senin 12 September 2011. Hingga saat ini, menurutnya, polisi masih memburu penyebar SMS tersebut.

Sementara itu, menurut Anton, kondisi Ambon pasca rusuh sudah berangsur kondusif. Polri pun meminta warga Ambon untuk tak mudah terprovokasi dengan pesan yang tak jelas. “Kami mengimbau masyarakat untuk menahan diri,” kata dia. Anton menambahkan, tewasnya Darfin murni karena kecelakaan.

Selain polisi, kata Anton, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat juga ikut membantu mengatasi konflik yang terjadi. Hari ini, mereka akan kembali berkumpul untuk melakukan evaluasi. “Jangan sampai kejadian kemarin terulang lagi,” ujar Anton.

Saat ini, lanjut Anton, kondisi Ambon masih waspada. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk menambah personel keamanan di Ambon. Presiden juga meminta Menkopolhukam bersama Kapolri, Panglima TNI, dan Gubernur Maluku, mengambil langkah agar kerusuhan Ambon tidak meluas.
• VIVAnews                 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda