Friday, September 23, 2011

Rupiah Menjadi Presiden


Rupiah Menjadi Presiden 
Nun jauh di Afrika, Rupiah sukses menjadi penguasa

Senin, 3 November 2008, 10:39 WIB
Renne R.A Kawilarang
Presiden Zambia, Rupiah Banda (AP Photo/Themba Hadebe)

VIVAnews - Sebagai mata uang di Indonesia, nilai Rupiah selalu babak belur dihajar oleh dolar Amerika Serikat (AS). Namun nun jauh di Afrika, Rupiah sukses menjadi penguasa.

Tepatnya di Zambia, dimana rakyat di negara tersebut sejak Minggu 2 November 2008 diperintah oleh presiden baru. Dia bernama Rupiah Banda.

Pemimpin berusia 72 tahun tersebut Minggu resmi menjadi pemimpin Zambia setelah berhasil menang pemilihan umum (Pemilu) Kamis pekan lalu, 30 Oktober 2008. Rupiah mengalahkan pemimpin oposisi Michael Sata dengan selisih jumlah dukungan suara sangat tipis, yaitu 40 persen banding 38 persen.

Sebenarnya Rupiah bukanlah muka baru bagi rakyat Zambia. Sejak Agustus dia menjadi pejabat presiden sementara menggantikan Levy Mwanawasa yang telah wafat. Namun berkat kemenangannya dalam pemilu pekan lalu, Rupiah berhak melanjutkan kepemimpinan Mwanawasa selama tiga tahun berikut.  

Tak lama setelah dilantik menjadi presiden, Rupiah bertekad akan memajukan ekonomi negaranya dengan terus membuka pintu lebar-lebar bagi para investor asing. Rupiah pun juga akan terus memerangi korupsi. Namun fokus utama pemerintahannya yaitu memerangi kemiskinan.

"Masih banyak warga Zambia yang tertinggal. Mereka belum menikmati kemakmuran ekonomi Zambia," kata Rupiah. Di bawah kepemimpinan mendiang Mwanawasa, investasi asing di Zambia meningkat dari US$ 71,7 juta pada tahun 2001 menjadi sekitar US$ 4 miliar pada tahun 2008.

Sekitar US$ 1 miliar diantaranya berasal dari Cina. Maka Rupiah bertekad akan meningkatkan hubungan dengan Cina.

Terletak di kawasan selatan Afrika, Zambia dikelilingi oleh Kongo, Botswana, Zimbabwe, Tanzania, Angola, dan sejumlah negara lain. (AP)

• VIVAnews

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda