Wednesday, October 5, 2011

Bom Mobil di Somalia Tewaskan 70 Orang


Bom Mobil di Somalia Tewaskan 70 Orang

Serangan ini yang paling mematikan sejak 2007.

Rabu, 5 Oktober 2011, 08:20 WIB
Denny Armandhanu
VIVAnews - Sebuah bom mobil meledak di tengah-tengah para pelajar di Mogadishu, Somalia, Selasa 4 Oktober 2011. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 70 orang. Serangan ini adalah yang paling mematikan di Somalia sejak 2007.

Menurut Angkatan Bersenjata Uni Afrika di Somalia (AMISOM), ledakan terjadi ketika sebuah truk yang bermuatan penuh dengan bensin ditabrakkan ke dinding komplek kementerian negara. Saat itu, tengah berbaris murid-murid dan orang tua mereka yang hendak mendaftar beasiswa dari Turki di Kementerian Pendidikan.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Rabu 5 Oktober 2011, akibat peristiwa tersebut, selain 70 orang tewas, 150 lainnya mengalami luka-luka. Beberapa korban luka bakar terlihat berjalan sendiri menuju rumah sakit. Sementara itu, orang tua para korban tewas tak kuasa menahan tangis.

Serangan ini diduga dilakukan oleh militan Al-Shabaab yang menguasai sebagian besar wilayah Somalia. Berkuasa sejak 2007, kelompok Al-Shabaab mencoba menerapkan peraturan Islam garis keras mereka terhadap warga. Ledakan kali ini adalah serangan yang paling mematikan yang pernah dilancarkan kelompok tersebut.

Kebanyakan tentara Al-Shabaab telah mundur dari ibukota untuk membiarkan bantuan kemanusiaan masuk. Namun, sebelumnya kelompok ini telah memperingatkan warga Somalia untuk menjauhi gedung pemerintah dan markas militer. "Akan ada ledakan besar," kata juru bicara Al-Shabaab, Sheikh Ali Mohamoud kala itu.

Presiden pemerintahan Somalia, Sheikh Sharif Ahmed, mengutuk keras penyerangan tersebut. Dia mengatakan pengeboman semacam itu adalah "tindak kekerasan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan."

Pemerintah Inggris dan Prancis juga mengutuk kekerasan di Mogadishu tersebut. Mereka mengatakan akan mendukung pemerintahan Somalia yang sah dan diakui PBB. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengaku terkejut dengan serangan tersebut. (art)

• VIVAnews                 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda