Friday, October 7, 2011

Kanada Lirik Sampah Indonesia


Kanada Lirik Sampah Indonesia

Pemerintah mengaku mendapat komitmen dari lima perusahaan Kanada untuk berinvestasi.

Jum'at, 7 Oktober 2011, 15:27 WIB
Hadi Suprapto, Sukirno
VIVAnews - Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putra Irawady, mengatakan pemerintah telah mendapat komitmen dari lima perusahaan Kanada untuk berinvestasi di Indonesia. "Kami butuh investasi melalui skema kerjasama swasta dan pemerintah (PPP) atau investasi langsung," kata Edy di Jakarta.

Perusahaan-perusahaan itu, lanjut Edy, salah satunya berminat mengelola sampah di kota-kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Perusahaan itu adalah Biotermika Technology yang bergerak di bidang listrik tenaga sampah. "Mereka punya pengalaman membuat listrik dari sampah," ungkapnya.
Selain itu ada ada Brookfield Power and Utilities, yang ingin berinvestasi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ada juga Esensi Lavalin yang tertarik investasi listrik mikrohidro, Expert Development of Canada, dan Senjaya Surya Pro yang ingin membangun pembangkit tenaga surya. "Senjaya merupakan perusahaan Indonesia tapi berada di Kanada," katanya.
Ini, Edy melanjutkan, merupakan hasil roadshow kantor Menko Perekonomian ke Kanada beberapa waktu lalu, untuk merayu investor agar menanamkan investasi di Indonesia. Program ini juga sebagai ajang untuk menghadapi persaingan global dan perdagangan bebas.

"Kami harus menjaga daya saing dalam negeri, dengan membenahi daya tahan impor dan menaikkan daya dobrak ekspor," kata Edy.

Menurut Edy, Kanada dipilih, karena mereka dianggap mempunya investasi yang hebat di bidang listrik, mulai dari geotermal, pengolahan sampah, hingga mikrohidro.
Dalam kunjungan ke Kanada itu, menurut Edy pemerintah juga membawa misi lain. Selain mempromosikan Islamic fashion dan produk religi, juga berkunjung ke sekolah dan panti-panti penampungan orang lanjut usia. "Supaya ada turis lansia datang ke Indonesia. Ini potensinya besar," ungkapnya. (kd)

• VIVAnews                 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda