Friday, November 4, 2011

Jika Bodong, Biaya SMS Komodo Diminta Kembali

Jika Bodong, Biaya SMS Komodo Diminta Kembali

"Kalau memang lembaga itu bodong, operator harus mengembalikan uang masyarakat."

Kamis, 3 November 2011, 21:30 WIB
Bayu Galih, Luqman Rimadi

VIVAnews - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, kalau memang benar Yayasan New7wonders yang menetapkan 7 keajaiban dunia itu palsu, maka biaya pesan singkat yang dikirim masyarakat untuk mendukung Komodo harus dikembalikan. Walaupun biaya kirim pesan pendek itu hanya Rp1 per SMS.

"Kalau memang lembaga itu bodong, operator harus mengembalikan uang masyarakat yang digunakan untuk mengirim SMS KOMODO," ujar Tulus kepada VIVAnews di Jakarta, 3 November 2011.

Ia mengatakan bila yayasan tersebut palsu, maka harus ada yang bertanggung jawab terhadap dukungan yang telah masyarakat berikan. "Salah satunya dengan mengirim sms dukungan tersebut, siapa yang bermain di balik ini mesti diusut," ujar Tulus.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo menyatakan bahwa keberadaan Yayasan New7Wonders yang menggelar pemilihan 7 keajaiban baru dunia tersebut palsu.

"Ini yayasan abal-abal. Kami sudah tongkrongi, bukan 1-2 jam tapi sehari penuh. Tidak juga ditemukan orang-orangnya," kata Djoko.

Alamat kode pos New7Wonder Foundation disebutkan berada di Hoeschgasse 8, P.O. Box 1212, 8034 Zurich. Menurut Djoko alamat itu tidak benar. Alamat kode pos yang ada seharusnya Hoeschgasse 8, P.O. Box 1212, 8008 Zurich. Dan di lokasi itu tidak ditemukan kantor yayasan, melainkan Museum Heidi Weber.

• VIVAnews 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda