Fasilitas yang sama pernah dibangun di Eropa, mengundang amarah Rusia
SELASA, 27 MARET 2012, 11:49 WIB
Denny Armandhanu

SELASA, 27 MARET 2012, 11:49 WIB
Denny Armandhanu
Menghadapi ancaman Iran dan Korut, AS akan bangun tameng anti rudal di Asia (REUTERS/Lee Jae-Won)
VIVAnews - Pejabat Pentagon mulai menjajaki
beberapa pemimpin militer di Asia terkait rencana Amerika Serikat membangun
tameng anti rudal di kawasan. Tameng serupa sebelumnya telah dibangun di Eropa,
untuk menghadapi ancaman dari Iran dan Korea Utara.
Asisten
menteri pertahanan AS untuk urusan strategi global, Madelyn Creedon, mengatakan
bahwa Pentagon telah melakukan dua pertemuan trilateral, masing-masing dengan
Jepang dan Australia, dan Jepang dengan Korea Selatan.
Dikutip
Reuters, Senin 26 Maret 2012, Creedon mengatakan, tameng anti rudal balistik
yang akan dibangun di Asia bertujuan untuk menangkis serangan rudal jarak jauh
dari Iran dan Korut yang diarahkan ke AS. Baik Iran dan Korut diyakini AS juga
tengah mengembangkan senjata nuklir.
Tameng ini
berfungsi untuk melacak serangan dan mengintersepsi rudal dengan
menghancurkannya di udara. Fasilitas ini sebelumnya dibangun AS dan NATO di
wilayah Eropa, di antaranya di Polandia, Romania, Turki dan Spanyol.
Akibat pembangunan tameng anti rudal Eropa, Rusia meradang. Pemerintahan Vladimir Putin meminta jaminan tertulis bahwa fasilitas itu tidak akan digunakan untuk menyerang instalasi nuklir Rusia. Putin bahkan mengancam akan menghancurkan tameng AS jika tidak adanya jaminan tersebut.
Mantan pejabat militer senior dan penasihat rudal AS, Riki Ellison, mengatakan bahwa rencana pembangunan tameng di Asia diperkirakan akan ditentang keras oleh China, rival AS di kawasan. Kedua negara sempat terlibat ketegangan menyusul dukungan AS terhadap beberapa negara di Asia yang terlibat sengketa Laut China Selatan.
Selain di Asia, AS juga berencana membangun fasilitas yang sama di Timur Tengah. Dalam membangun tameng rudal ini, AS menggandeng beberapa perusahaan, di antaranya Boeing, Lockheed Martin, Raytheon dan Northrop Grumman. (umi)
Akibat pembangunan tameng anti rudal Eropa, Rusia meradang. Pemerintahan Vladimir Putin meminta jaminan tertulis bahwa fasilitas itu tidak akan digunakan untuk menyerang instalasi nuklir Rusia. Putin bahkan mengancam akan menghancurkan tameng AS jika tidak adanya jaminan tersebut.
Mantan pejabat militer senior dan penasihat rudal AS, Riki Ellison, mengatakan bahwa rencana pembangunan tameng di Asia diperkirakan akan ditentang keras oleh China, rival AS di kawasan. Kedua negara sempat terlibat ketegangan menyusul dukungan AS terhadap beberapa negara di Asia yang terlibat sengketa Laut China Selatan.
Selain di Asia, AS juga berencana membangun fasilitas yang sama di Timur Tengah. Dalam membangun tameng rudal ini, AS menggandeng beberapa perusahaan, di antaranya Boeing, Lockheed Martin, Raytheon dan Northrop Grumman. (umi)
No comments:
Post a Comment