Wednesday, March 28, 2012

Berlaku Aneh, Pilot Diringkus Penumpang

Penumpang mengaku pilot itu menyebut 'al-Qaeda,' 'bom' dan 'Israel' saat diringkus.
RABU, 28 MARET 2012, 10:33 WIB
Denny Armandhanu





Pesawat maskapai JetBlue (aviationexplorer.com)


BERITA TERKAIT
AS Akan Bangun Tameng Anti Rudal di Asia
Obama Janji AS Akan Kurangi Senjata Nuklir
Obama: Jika Punya Anak Lelaki, Mirip Trayvon
Toilet Rusak, Penumpang Pesawat Telat 3 Hari
10 Institusi Terbanyak Perekrut Staf


VIVAnews - Seorang kapten pilot maskapai JetBlue terpaksa diringkus oleh awak dan penumpang pesawat karena berlaku aneh. Akibat peristiwa tersebut, pesawat tujuan Las Vegas itu terpaksa mendarat darurat di Texas.


Dilaporkan CNN, Rabu 28 Maret 2012, keanehan kapten pilot pertama kali diketahui oleh co-pilot pesawat tersebut. Tidak dijelaskan kelakuan aneh apa yang dilakukan oleh kapten, tapi karena hal tersebut, co-pilot terpaksa menguncinya di luar kokpit.


Terkunci di kabin penumpang, kapten lantas menggedor pintu kokpit. "Pilot itu lari ke pintu kokpit dan mulai menggedornya sambil mengatakan 'Kita harus menarik tuasnya, kita harus mendaratkan pesawat ini'," kata salah seorang penumpang, Laurie Dhue.


Dhue mengatakan, dua orang pramugari berusaha meringkusnya, lalu sekitar enam dan tujuh orang pria bergulat dengannya hingga akhirnya dia berhasil diamankan.


"Saya mendengar dia menyebutkan 'Israel' dan 'Afganistan'," kata Dhue.


Penumpang kepada koran Amarillo Globe-News, mengaku mendengar kapten meneriakkan kata 'al-Qaeda,' 'Irak,' dan 'bom. Terdapat 135 penumpang dalam penerbangan nomor 191 tersebut.


"Saya rasa jika kita membiarkannya masuk ke kokpit, dia akan mendaratkan pesawat ini, dengan cara yang berbahaya," kata penumpang lainnya, Paul Babkitis, yang juga turut membantu meringkus kapten tersebut.


Co-pilot lalu mendaratkan pesawat tersebut di Amarillo, Texas dan menghubungi petugas keamanan. Dalam laporannya, co-pilot mengatakan terpaksa mendarat karena kapten menderita penyakit.


Belum diketahui apa yang menyebabkan kapten itu bersikap aneh. Kasus ini saat ini ditangani oleh FBI, yang menolak berkomentar apapun.


• VIVAnews

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda