Sunday, April 29, 2012

Risiko Mobil Baru Tenggak Premium

Pembakaran yang tak sempurna menimbulkan gejala ngelitik atau knocking di dalam mesin.
Jum'at, 13 April 2012, 12:08 WIB
 Sandy Adam Mahaputra

VIVAnews - Produsen mobil di Indonesia sudah memulai mengharuskan konsumen untuk menggunakan bahan bakar non subsidi (Pertamax) pada produk-produk terbarunya.

Dianjurkannya menggunakan Pertamax sangatlah beralasan, Sebab, jika bahan bakar yang digunakan memiliki oktan rendah secara otomatis akan mengurangi kemampuan dari mesin.

Menurut Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, oktan di BBM adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin, sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa terbakar sendiri secara spontan sebelum terkena percikan api dari busi.

Jadi, kata dia, semakin kecil angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran yang tidak spontan ini yang menimbulkan gejala ngelitik atau knocking di dalam mesin.

Begitu sebaliknya, jika nilai oktan semakin tinggi pembakaran akan bisa lebih sempurna. Karena bahan bakar bisa dimampatkan hingga tekanan paling tinggi sebelum diledakkan api dari busi.

Ia menambahkan, jika penggunaan kadar oktan tidak sesuai dilakukan terus menerus maka dapat menyebabkan piston menjadi bolong karena mesin selalu menghadapi masalah knocking setiap kali mesin mobil bekerja. Terlebih ketika mobil dipaksa berakselerasi untuk mendahului kendaraan lain, dan sering digunakan untuk penjalanan jarak jauh.

"Biasanya baru akan terlihat dalam jangka panjang. Mulai dari tenaga kurang, terbentuknya kerak di ruang bakar, hingga kerusakan di bagian katup," kata Parman Suanda, saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat 13 April 2012.


 • VIVAnews  

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda