Sunday, May 20, 2012

Kenali Kelainan Mata pada Anak Anda


Kelainan mata anak bisa dideteksi sejak masih dini. Kebanyakan orang tua tidak mengerti. 

MINGGU, 20 MEI 2012, 06:37 WIB
Beno Junianto, Heryu Nandiasa
VIVAnews - Kelainan mata pada anak tidak boleh disamakan dengan pada orang dewasa. Jika salah pengertian akan menjadi salah periksa. Banyak orang tua tidak tahu masalah mata pada anak-anak mereka.Kebanyakan, mereka menunggu sampai anak mengeluh atau melihat mata anak sudah memerah. Menurut dokter spesialis mata anak, dr. Florence M. Manurung, SpM, kelainan mata pada anak dan orang dewasa cukup berbeda.

"Contohnya katarak yang sering terjadi pada orang tua, kalau dialami anak-anak merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Faktornya bukan karena usia tetapi karena infeksi, obat-obatan, atau kelainan gen," jelasnya dalam seminar 'All You Need to Know About Children Eye Problem' di Jakarta Eye Centre, Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu 19 Mei 2012.

Selain katarak, berbagai penyakit mata yang kemungkinan dialami oleh anak-anak antara lain strabismus (mata juling), ambliopia (mata malas), dan glaukoma kongenital, dan kelainan refraksi.

Menurut dr. Florence kelainan mata anak bisa dideteksi sejak usia dini. Masalahnya, kebanyakan orang tua tidak mengerti kelainan mata pada anak mereka sebelum sang anak mengeluh atau terlihat perbedaan mencolok.

"Untuk katarak ada putih-putihnya, glaukoma matanya besar. Umumnya kalau orang tua kasih mainan, anak tidak fokus. Posisi mata agak di tengah untuk mata juling. Untuk mata malas, anak sudah dicek dan tidak bisa melihat dengan tajam. Itu gejalanya tidak ada, dan perlu di cek," jelasnya.

Untuk deteksi dini, dr. Florence menganjurkan untuk melakukannya sedini mungkin. "Dari 0 hari sampai 2 minggu harus dicek. Sebelum 3 tahun harus dicek. Jika orang tua menemukan ada kelainan harus dicek," tuturnya.

Selain itu, untuk menghindari kelainan mata pada anak, para orang tua juga harus mengawasi kebiasaan anak. "Umumnya, untuk menonton TV perlu dibatasi, jangan dekat-dekat. Komputer, games juga dibatasi. Membaca juga dibatasi, setelah satu jam istirahat, lakukan outdoor activity. Makan buah dan sayur," tandasnya.


• VIVAnews

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda