SEMUA TENTANG KITA

oleh Andeska Yose Rizal pada 1 Juli 2012 pukul 1:24 ·

walau di “lemma besar” menimpa dan badai menghantam “diatas normal” membuat “kisah cintaku” “tertinggalkan waktu” dan itu cukup “membebaniku”. “Mungkin nanti” “walau habis terang” ku masih yakin akan datangnya “hari yang cerah”. Dulu kau bagaikan “bintang disyurga” kini semua itu bagaikan “dunia yang terlupa”. Kau telah bermain “dibelakangku” dan ku telah melihat “topengmu”, “ada apa denganmu…?”. Masih ingat waktu “kita tertawa”, dan “ku katakana dengan indah” kepadamu semua hal agar bias mewujudkan “mimpi yang sempurna” bersamamu. Walau “langit tak mendengar” tapi pasti langit tahu aku selalu “menunggumu” dan “menunggu pagi” berlalu hingga malam ku menunggu hadirmu. Kini kau tak lagi disini, kini yang ada hanya “aku dan bintang”. Aku hanya menyayangkan sikapmu, “tak bisakah” kau menungguku.Tapi biarlah semua berlalu karena memang “tak ada yang abadi”. Inilah ungkapan hatiku “yang terdalam” dan kita tak lagi “satu hati” biarlah kini ku “menghapus jejakmu” dan memandangmu “dibalik awan”.