Thursday, December 4, 2014

FBI mendesak anggota militer AS untuk lebih berhati hati terhadap akun mereka di media sosial dikarenakan kekhawatiran terhadap adanya serangan ISIS



Pejabat federal memperingatkan anggota militer AS agar berhati hati dengan akun mereka di media sosial dari apapun yang bisa membuat mereka menjadi target Militan Negara Islam, yang terbaru dalam serangkaian peringatan tentang kemungkinan serangan terhadap anggota layanan.

Peringatan itu dikirim Minggu dalam sebuah buletin bersama oleh FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, penegakan hukum dan sumber keamanan tanah air dikonfirmasi Fox News.

Buletin mengatakan FBI memiliki informasi yang menunjukkan "adanya individu luar negeri mengawasi dan menggerakkan individu yang bersedia dan mampu melakukan serangan terhadap anggota yang berbasis di AS saat ini dan mantan militer Amerika Serikat."

Mereka menyatakan keprihatinan tentang serangan serupa yang terjadi di Kanada di mana dua tentara berseragam tewas dalam insiden ditempat terpisah oleh pengikutnya yang diklaim sebagai Militan Negara Islam, juga dikenal sebagai ISIL dan ISIS. Serangan tampaknya telah direncanakan dengan informasi secara online dan tidak ada kontak langsung dengan para pemimpin Negara Islam, yang sudah mendesak Muslim di AS dan Eropa untuk menyerang anggota layanan.

Pada bulan Oktober, pemerintah AS mengeluarkan dua peringatan serupa, seperti dilansir Fox News.

buletin Tentara ini pertama kali dikeluarkan setelah militan Negara Islam menyerukan pendukungnya untuk menjelajahi media sosial untuk alamat personel militer AS dan akan muncul di rumah mereka dan membantai mereka."

Dan Pentagon memperingatkan karyawan tentang menjadi target potensial, terhadap serangan serangan teror. Penasehat mengatakan kepada karyawan untuk mengambil tindakan pencegahan seperti mengubah rute perjalanan, menghilangkan logo di identifikasi dan tidak posting apapun online yang akan menghubungkan mereka ke Departemen Pertahanan.

Pentagon mengatakan serangan potensial bisa terjadi dengan "sedikit-atau-tidak ada peringatan canggih" dan bahwa anggota keluarga karyawan juga bisa ditargetkan.


 

sumber : Fox News - Catherine Herridge
                Buletin terbaru ini pertama kali dilaporkan oleh ABC News.
http://www.foxnews.com/politics/2014/12/01/feds-urge-service-members-to-scrub-social-media-accounts-to-thwart-islamic/
              
                

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda