Wednesday, October 5, 2011

Kekerasan di Meksiko Merambah Internet


Kekerasan di Meksiko Merambah Internet

Para pengguna memposting gambar-gambar berdarah korban kekerasan.

Jum'at, 16 September 2011, 14:19 WIB
Denny Armandhanu, Indrani Putri
VIVAnews - Kekerasan yang terjadi di Meksiko tidak hanya terjadi di dunia nyata antara para kartel narkoba. Kengerian atas kebrutalan tersebut kini juga tersebar hingga dunia maya.

Menurut stasiun berita CNN, 15 September 2011, terjadi lonjakan posting konten kekerasan di situs-situs Meksiko. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya angka pembunuhan di negara tersebut.

Para pengguna Twitter menuliskan tentang perang senjata serta blokade jalan yang rusuh. Sebuah situs juga memuat nama-nama korban tewas serta penyebab kematian mereka. Bahkan sebuah blog memuat foto-foto pembunuhan sadis serta sebuah video berisi pengakuan seorang bandar narkoba.

"Pesannya jelas. Terlepas dari mengapa kartel narkoba membunuh orang-orang itu, tapi mereka sudah keluar jalur dengan secara eksplisit menyebarkannya di Internet," kata Andres Monroy-Hernande dari Pusat Internet dan Masyarakat Berkman, Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Menurutnya, selama setahun belakangan para pengguna Twitter di Monterrey, ibukota negara bagian Nuevo León, Meksiko, posting tentang balacera, atau penembakan, lebih sering daripada pengguna lainnya di dunia. "Sering pula ada komentar yang menggambarkan rasa takut dan rasa tertekan," tambahnya.
Sembunyikan Identitas
Dalam situs Al Rojo Vivo tempat warga dapat memposting komentar tanpa nama, terpampang sebuah pengumuman: 'Jangan takut mengumumkan. Sangat sulit bagi mereka untuk menemukan identitas asli orang yang mengumumkan. Mereka hanya ingin menakuti masyarakat.'

Pembuat situs lain yang diberi nama Blog del Narco bahkan menyembunyikan identitasnya karena alasan keamanan. Ia hanya menyebutkan bahwa dia adalah seorang mahasiswa ilmu komputer berusia dua puluhan tahun.

Mahasiswa tersebut mengatakan, walau blognya berisi gambar-gambar berdarah, namun situsnya tidaklah didedikasikan untuk mengumumkan kejahatan. "Kami hanya menginformasikan. Kami tidak mendukung atau melawan suatu organisasi kriminal tertentu," ujarnya.

Angka kematian di Meksiko terkait dengan kartel obat bius mencapai 15.273 orang pada tahun 2010, tertinggi sejak pemerintah mengumumkan perang melawan kartel 2006 lalu. Angka ini lebih tinggi daripada angkat kematian pada perang di Irak dan Afghanistan.

• VIVAnews                 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda