Tuesday, October 30, 2012

Topan Sandy Mengamuk di AS, Alat Berat Rontok

Angin kencang dan hujan badai membuat jutaan orang di AS mengungsi.

Selasa, 30 Oktober 2012, 09:36 Denny Armandhanu
Tower crane di New York rontok diterpa topan Sandy
Banjir akibat topan Sandy di New York, AS (REUTERS/Lucas Jackson) (REUTERS/Brendan McDermid)

VIVAnews - Topan super Sandy menghantam wilayah Pantai Timur Amerika Serikat sepanjang Senin waktu setempat. Angin kencang berkekuatan ratusan kilometer per jam dan hujan deras menimbulkan banjir di darat dan gelombang tinggi di laut.

Di Atlantic City, kekacauan akibat Sandy memporakporandakan beberapa blok wilayah pariwisata di kota tersebut. Diberitakan CNN, angin kencang dan hujan deras terjadi dari North Carolina hingga ke Maine, menyebabkan mati listrik di beberapa wilayah. Tiga juta orang di 11 negara bagian dan District of Columbia terpaksa hidup tanpa listrik.

Topan yang disebut sebagai salah satu yang terbesar di Amerika Serikat ini memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi. Beberapa kota di Pantai Timur terencam banjir, salah satunya adalah kota Dewey Beach, Delaware, yang ketinggian air bisa mencapai dua meter. Di Boston, beberapa jembatan ditutup karena naiknya volume air sungai.

Sandy juga memicu gelombang tinggi di laut. Belasan orang terlempar ke laut saat replika kapal Inggris HMS Bounty yang mereka tumpangi dihantam ombak besar di perairan Atlantik. Sebanyak 13 dari 16 orang berhasil menyelamatkan diri, tiga lainnya masih dalam pencarian.

Angin kencang juga menewaskan seorang pria di Queens, New York. Menurut Frank Dwyer, juru bicara pemadam kebakaran Queens, pria ini tewas tertimpa pohon yang roboh menimpa rumahnya.

Pohon-pohon yang rubuh dan puing-puing bangunan yang diterbangkan angin telah merusak beberapa gardu pembangkit listrik di New York. Reuters menuliskan, perusahaan listrik Con Edison memprediksi akan melakukan pemutusan listrik terbesar yang pernah mereka lakukan di kota itu. Sekitar 35.000 orang di Manhattan dan Brooklyn akan kena dampaknya.
Crane RontokWarga di beberapa blok di pusat kota New York terpaksa diungsikan saat alat berat berupa tower crane rontok diterpa angin. Crane baja yang beratnya berton-ton itu menggantung di ketinggian 300 meter dari permukaan tanah. Dikhawatirkan, jika dihantam angin lagi, baja itu bisa jatuh dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah, atau mungkin korban jiwa.

Crane itu digunakan untuk pembangunan gedung yang akan didaulat sebagai apartemen termewah di kota Big Apple. Gedung bernama One57 itu akan terdiri dari 90 lantai dengan harga satu buah apartemen mencapai US$16,75 juta.

Walikota New York Michael R. Bloomberg tidak ingin berspekulasi mengenai resiko yang akan terjadi. Tim penyelidik tengah mencari tahu cara aman untuk mengatasi masalah ini. "Karena tim sedang menyelidikinya, tidak berarti besi-besi itu tidak akan jatuh," kata Bloomberg.

Di kota ini juga, transportasi bus dan kereta tidak beroperasi. Sekolah diliburkan dan sekitar 400.000 orang di wilayah dataran rendah Manhattan dan beberapa tempat lainnya diperintahkan mengungsi.

Bursa Efek New York terpaksa ditutup pada Senin dan Selasa. Ini adalah penutupan pertama sejak tahun 1985, saat Badai Gloria menghantam.
Badan Meteorolgi Amerikat Serikat menurunkan kadar kekuatan Sandy dari tingkat badai ke topan. Walau demikian, Sandy masih masuk dalam kategori berbahaya. Sandy adalah jenis topan langka yang yang terbentuk dari aliran jet arktik yang diselimuti oleh badai tropis. (eh)


© VIVA.co.id

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda