Thursday, January 1, 2015

Mengungkap Misteri Otak Jenius Albert Einstein

Einstein meninggal 18 April 1955 di Princeton Hospital, New Jersey. Michael Paterniti penulis yang merekam semua tahap otopsi yang dilakukan Harvey di tengah keramaian orang yang ingin melihat jasad Einstein. Tentunya Harvey melepas otak Einstein seperti biasa, dan menelitinya. Tetapi Harvey tidak mengembalikannya. Harvey malah memasukkannya ke toples berisi formaldehida atau formalin. Dia mencuri otak Einstein. Keluarga Einstein tidak pernah mengizinkannya, tetapi Harvey berkata “Ini semua demi ilmu pengetahuan.” Meski Harvey berusaha mengembalikannya dia telah memotong-motongnya dan mengirimkannya kepada para ilmuwan rekanannya. Salah satu yang akhirnya bisa menemukan sesuatu adalah Marian Diamond dari University of California.


Ukuran otak Einstein tidak begitu spesial, biasa saja. Berat otak itu adalah 1.22 kilogram. Setelah difoto dan ke 240 potongan otak Einstein diteliti dengan teknik yang bernama celloidin, ternyata sel-sel di otak Einstein pun ukurannya sangat normal, jumlahnya pun wajar. Diamond ketika mendapatkan potongan otak Einstein sedang meneliti plastisitas otak tikus yang lebih bersemangat dan cerdik pada saat itu. Dia menemukan bahwa kondisi cerdas dipengaruhi oleh jumlah glial cell yang terhubung dengan neuron. Ketika meneliti Einstein pun, dia mendapatkan hasil yang sama. Jumlah glial sel atau sel perekat otak yang terhubung dengan neuron milik Einstein sangatlah banyak. Sebelumnya para ilmuwan yakin bahwa kepintaran berkaitan dengan jumlah neuron, tetapi ternyata......

baca berita lengkapnya disini

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda