Thursday, April 5, 2012

PLN Tak Mampu Bayar Utang

Bisnis

Anggaran subsidi listrik Rp65 triliun dalam APBNP 2012 hanya cukup untuk biaya operasional

Kamis, 5 April 2012, 16:41 WIB
Antique, Nina Rahayu 
 
Anggaran subsidi listrik sebesar Rp65 triliun dalam APBN-P 2012 hanya cukup untuk pembiayaan operasional sampai dengan Desember tahun ini. (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan bahwa  anggaran subsidi listrik sebesar Rp65 triliun dalam APBN-P 2012 hanya cukup untuk pembiayaan operasional sampai dengan Desember tahun ini.

"Untuk operasional cukup dan ada sisa untuk bayar utang. Tetapi, hanya bisa bayar sepertiga. Maka kami bilang tidak cukup untuk bayar utang, jadi tolong ditambah untuk bayar utang," kata Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 5 April 2012.

Pamudji menuturkan, untuk dana anggaran resiko energi dapat saja dipergunakan jika sudah dalam kondisi yang mendesak. Kendati demikian, dalam penggunaannya harus izin dari pemerintah.

"Ya, tentu ada prosedurnya, karena dana itu milik pemerintah. Kita harus apply ke pemerintah, memohon ke pemerintah dengan memberikan bukti dan penjelasan," tegasnya.

Ia menambahkan, hingga detik ini, pihaknya belum berencana untuk mengajukan anggaran resiko energi yang disepakati di APBN-P 2012 sebesar Rp23 triliun.

"Kita belum mengajukan, pada saatnya kan sudah ada tata caranya. Untuk meminta subsidi ke pemerintah, kita ikut saja dari Kementerian Keuangan," tuturnya. (ren)


• VIVAnews 

No comments:

terima kasih

atas kunjungan anda